pengunjung

Wednesday, 1 May 2013

Birokrasi

Konsep Birokrasi

Birokrasi berasal dari bahasa Yunani, berasal dari kata "bureau" yang artinya meja, dan "kratos" yang artinya pemerintahan. Jika diartikan dengan sederhana, birokrasi adalah sebuah organisasi atau lembaga yang berisi pejabat-pejabat negara yang tersusun secara hierarkis dan bertugas untuk menyelesaikan urusan urusan pemerintahan guna mencapai tujuan negara. Kata kuncinya, birokrasi adalah organisasi. Organisasi tersebut berisi pejabat-pejabat yang tersusun secara hierarkis. Fungsi dari birokrasi adalah menyelesaikan urusan pemerintahan, dengan kata lain birokrasi adalah pemerintah (lembaga yang mengurusi urusan negara, mencakup yudikatif, legislatif, dan eksekutif).
Pandangan klasik tentang birokrasi adalah birokrasi sebagai alat untuk mencapai tujuan negara. Jadi pada masa klasik banyak orang berpendapat bahwa birokrasi yang baik adalah birokrasi yang dapat menjalankan fungsinya secara baik dan efisien. Max Weber berpendapat bahwa birokrasi yang ideal adalah birokrasi yang sesuai dengan masyarakat modern, yaitu:
1. Memiliki sistem kewenangan yang hierarkis
2. Pembagian kerja yang sistematis
3. Spesifikasi kerja yang jelas
4. Memiliki aturan dan prosedur
5. Menggunakan aturan yang baku
6. Aplikasi kaidah umum ke hal yang lebih spesifik
7. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian yang obyektif (tidak impersonal)
8. Sistem promosi berdasarkan pada senioritas maupun jasa, dan atau keduanya sekaligus

Sedangkan Waldo memandang bahwa birokrasi adalah sebuah organisasi besar atau institusi yang terstruktur dengan misi, fungsi, dan proses serta dampak yang signifikan baik dalam atau luar organisasi tersebut.

Menurut pandangan sosiologis, birokrasi yang baik adalah birokrasi yang dinamis. Birokrasi dinamis artinya birokrasi dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada di masyarakat. Untuk menyelesaikan masalah negara di semua aspek perlu adanya birokrasi yang dinamis dan meluas.

Menurut perspektif teoritik, birokrasi dipandang menjadi tiga, yaitu:
1. Birokrasi dipandang sebagai mesin pemerintah. Birokrasi digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan negara
2. Birokrasi dianggap sebagai organisasi yang kaku.
3. Birokrasi dipandang memiliki dua sisi yaitu birokrasi baik dan buruk. Birokrasi dianggap baik jika birokrasi melaksanakan tugas dan fungsinya. Namun birokrasi dianggap buruk jika birokrasi dipergunakan untuk memperkaya diri, seperti korupsi dan sebagainya.

Bureaucracy Evil

Menurut Ali Farazmand, birokrasi ibarat koin yang memiliki dua sisi berbeda dan tidak bisa dipisahkan. Birokrasi memiliki sisi baik dan sisi buruk. Birokrasi menjadi baik ketika birokrasi menjalankan apa yang sudah seharusnya dijalankan yaitu menjalankan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan negara. Sedangkan di sisi lain, birokrasi dapat dipandang buruk ketika birokrasi menjadi tempat seseorang untuk mengakumulasi modal (harta) unutk kepentingan pribadi. Dari sini adalah awal mula munculnya korupsi.Semakin banyak birokrasi, semakin banyak korupsi yang ada. Terbukti dari jumlah kasus korupsi yang ada di Indonesia, kebanyakan pelakunya dalah Pegawai Negeri Sipil (yang merupakan birokrat).
Untuk mengatasi perilaku menyimpang tersebut, dapat dilakukan politik birokrasi. Yaitu politik yang dilakukan untuk memberikan aturan main agar birokrasi tidak sewenang wenang.

No comments:

Post a Comment